Cimahi - Setelah
melaksanakan Aksi Nyata Bersih Sampah pada 17 Oktober 2025 lalu,
Pemerintah Kota Cimahi kembali menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Aksi Nyata
Bersih Sampah, yang diinisiasi Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian
Lingkungan Hidup Republik Indonesia(KLH/BPLH RI). Kegiatan ini dilaksanakan
secara serentak pada 24–26 Oktober 2025 di 46 kabupaten/kota di Daerah Khusus
Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Di Kota Cimahi, puncak acara
dilaksanakan pada Minggu (26/10/2025) di PT Ayoe Indotama Textile, diawali
dengan apel bersama yang dipimpin oleh Deputi Gakkum KLH RI Irjen Pol Rizal Irawan
dan dihadiri perwakilan KLH/BPLH, unsur kewilayahan, perangkat daerah, dunia
usaha, serta masyarakat. Setelah apel, peserta bersama-sama melakukan aksi
bersih-bersih di sekitar Jalan Joyodikromo.
Sekretaris Daerah Kota Cimahi, Maria
Fitriana yang menghadiri acara, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi
motivasi bagi Pemerintah Kota Cimahi untuk terus memperkuat pengelolaan sampah
dari sumbernya. Maria menegaskan bahwa membuang sampah bukan solusi akhir dalam
penanganan persoalan lingkungan.
“Membuang sampah langsung tanpa
diolah tentu saja ini menjadi permasalahan kita ke depan. Mohon dukungan dari
semua masyarakat Kota Cimahi, kita sudah punya program yang luar biasa, kita
punya Hari Organik dan Hari Anorganik, juga sudah punya banyak bank sampah,
kita juga harus melakukan banyak lagi kegiatan-kegiatan yang memang bisa
melakukan pengelolaan sampah,” tuturnya.
Sekretaris Daerah juga menambahkan
bahwa sinergi dengan dunia usaha menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah
berkelanjutan di Cimahi. Dirinya mencontohkan kerjasama dengan PT Ayoe Indotama
Textile, yang merupakan mitra strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi
dalam bidang pengelolaan sampah.
Perusahaan yang memproduksi bahan tekstil
ini berperan aktif dalam pemanfaatan Refuse Derived Fuel (RDF) hasil
olahan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Santiong sebagai pengganti bahan bakar
batu bara dalam proses produksinya. Kolaborasi ini menjadi contoh penerapan
ekonomi sirkular di sektor industri yang mendukung upaya pengurangan emisi
karbon di Kota Cimahi.
“Ini juga salah satu perusahaan yang
peduli terhadap pengelolaan sampah. Kalau tidak salah memang sudah ada
kerjasama dengan PT Ayoe Indotama Textile untuk menerima RDF yang sudah
dihasilkan oleh teman-teman dari Dinas Lingkungan Hidup,” imbuh Maria.

Sementara itu, Irjen Pol Rizal Irawan
menegaskan bahwa Aksi Nyata Bersih Sampah merupakan gerakan bersama yang tidak
dapat diselesaikan oleh pemerintah semata. Kolaborasi seluruh elemen menjadi
kunci utama dalam mengatasi permasalahan persampahan nasional.
“Seperti kita ketahui bahwa setiap
orang per hari menghasilkan 0,4-0,5 kilogram sampah. Bisa dibayangkan jumlah
penduduk Cimahi ini ada di sekitar 500 ribu lebih penduduk, berarti per hari
itu ada 250 ton sampah yang harus dikelola, bukan dibuang,” ujar Rizal.
Dirinya menambahkan bahwa pengelolaan
sampah harus dimulai dari tingkat rumah tangga dengan memilah sampah organik
dan anorganik. “Pengelolaan sampah itu diawali dari rumah, yang pertama adalah
memilih dan memilah mana sampah organik dan anorganik sehingga ke depannya akan
lebih mudah pemanfaatannya,” tutupnya.
Melalui kegiatan Aksi Nyata Bersih
Sampah, Pemerintah Kota Cimahi menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam
memilah dan mengelola sampah dari sumbernya, tidak hanya memindahkan sampah ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi juga menekankan pengolahan yang
berkelanjutan. Sampah organik diarahkan untuk diolah menjadi kompos atau pakan
maggot, sedangkan sampah anorganik bernilai ekonomi tinggi disalurkan ke bank
sampah atau industri daur ulang.
Melalui kolaborasi antara pemerintah
pusat, daerah, dunia usaha, dan masyarakat, diharapkan kesadaran kolektif dalam
menjaga lingkungan semakin tumbuh kuat. Prinsip reduce, reuse, recycle (3R)
akan terus didorong untuk mengurangi beban TPA Sarimukti serta memperkuat
budaya peduli lingkungan di masyarakat. (Bidang IKPS)

Media Sosial